Kehamilan merupakan kondisi di mana janin berkembang dalam rahim ibu selama sekitar 40 minggu, dihitung dari periode menstruasi terakhir. Proses ini dibagi menjadi tiga trimester dengan perubahan fisik dan perkembangan janin yang signifikan.
Trimester Pertama (1 hingga 12 minggu)
Pada trimester ini, meskipun perubahan fisik pada ibu belum terlihat jelas, perubahan besar terjadi dalam tubuh ibu. Kadar hormon berubah drastis, rahim mulai mendukung pertumbuhan plasenta dan janin, serta suplai darah meningkat untuk membawa oksigen dan nutrisi ke janin. Semua organ janin mulai terbentuk pada akhir bulan ketiga, sehingga penting bagi ibu hamil untuk menjaga pola makan sehat dan mengonsumsi asam folat untuk mencegah cacat tabung saraf. Risiko keguguran cukup tinggi pada tahap ini, sehingga penting untuk menjaga kesehatan dan berkonsultasi dengan dokter secara rutin.
Trimester Kedua (13 hingga 28 minggu)
Trimester ini adalah periode yang lebih nyaman bagi sebagian besar ibu hamil karena gejala awal kehamilan, seperti mual, biasanya mereda. Perut mulai membesar karena rahim yang tumbuh pesat. Meski mual berkurang, ibu mungkin mengalami kram kaki, nyeri ulu hati, peningkatan nafsu makan, varises, sakit punggung, dan hidung tersumbat. Janin mulai bergerak dan dapat mendengar suara ibu pada minggu ke-20. Berbagai tes skrining dilakukan untuk mendeteksi masalah genetik dan kesehatan janin.
Trimester Ketiga (29 hingga 40 minggu)
Pada trimester terakhir, janin semakin aktif dan perkembangan otak terjadi dengan cepat. Janin dapat membuka mata, menghisap jempol, dan merespons cahaya. Pada usia kehamilan 34-36 minggu, paru-paru janin sudah matang dan siap bekerja sendiri. Ibu hamil menjalani pemeriksaan rutin, termasuk tes urine, pengukuran tekanan darah, dan pemantauan detak jantung janin, sebagai persiapan menuju persalinan.
Proses Terjadinya Kehamilan
Kehamilan terjadi ketika sperma membuahi sel telur selama ovulasi. Telur yang telah dibuahi bergerak ke rahim untuk proses implantasi, yang jika berhasil, menandai awal kehamilan.
Tanda Kehamilan
Beberapa tanda kehamilan termasuk tidak menstruasi, sakit kepala, flek darah, kenaikan berat badan, heartburn, konstipasi, perubahan payudara, dan mual (morning sickness).
Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan rutin dilakukan untuk memastikan kesehatan ibu dan janin, termasuk pemeriksaan darah dan USG untuk memantau perkembangan janin dan mengetahui jenis kelamin pada trimester kedua.
Komplikasi Kehamilan
Pemeriksaan berkala penting untuk mendeteksi dan mencegah komplikasi seperti tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, preeklamsia, gangguan kecemasan dan depresi, keguguran, anemia, dan kematian janin dalam kandungan.
Perawatan Kehamilan
Untuk menjaga kesehatan selama kehamilan, ibu harus mengonsumsi makanan sehat, suplemen vitamin, cukup cairan, pemeriksaan rutin, menghindari makanan mentah, tidak merokok dan mengonsumsi alkohol, aktif bergerak, cukup istirahat, dan mengelola stres dengan baik.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera kunjungi dokter jika mengalami gejala seperti perdarahan, nyeri perut bawah, nyeri punggung, sakit kepala dengan gangguan penglihatan, atau kontraksi sebelum usia kehamilan 37 minggu.
Referensi:
NIH. Diakses pada 2022. About Pregnancy.
Healthline. Diakses pada 2022. What Do You Want to Know About Pregnancy?
NHS. Diakses pada 2022. Pregnancy.
NIH. Diakses pada 2022. What Are Some Common Complications of Pregnancy?
Brigham Health Hub. Diakses pada 2022. 12 Ways to Stay Healthy During Pregnancy.
Very Well Family. Diakses pada 2022. Common Warning Signs to Be Aware of in Pregnancy.
Halodoc Diakses pada 2024. Kehamilan
Diperbarui pada 3/06/2024
Comments0