GfWoBUY9Tpz9TpziGfM5BSWoTY==

Pria Asal Bangunjiwo ini Berhasil Berkat Kaldu Tempe

Josh Handani. Foto : Harian Jogja/Jumali

Sakisaku Tech , BANTUL - Tidak semua hal yang busuk harus dijauhi. Sesuatu yang busuk ditangan orang yang tepat malah bisa menjadi bermanfaat. Salah satunya adalah tempe busuk yang bikin makanan justru menjadi kian lezat. 

Dikutip dari Harian Jogja , ditangan Josh Handani. Seorang warga Gesik RT 3 Padukuhan Kalipucang , Kalurahan Bangunjiwo , Kapanewon Kasihan , Kabupaten Bantul dengan makanan hasil fermentasi kedelai yang teksturnya telah berubah dan mengeluarkan jamur dan berbau busuk , justru diolah menjadi barang bernilai ekonomis tinggi.

Ia mengolahnya menjadi kaldu tempe. Saat ditemui di kediamanya beberapa waktu yang lalu , Josh mengungkapkan bahwa pemilihan tempe sebagai bahan baku pembuatan kaldu bukan tanpa alasan.

Selain karena ingin menghentikan ketergantungan penggunaan kaldu bungkus berbahan plastik sehari - hari saat mengolah makanan , ia juga melihat banyak pedagang tempe disekitar ia tinggal , yang memilih membuang tempe busuk.

Josh yang waktu itu memproduksi olahan burger tempe , melihat tempe busuk sejatinya masih bisa diolah kembali menjadi barang bernilai ekonomis tinggi.

Kok sayang ya , Dari sanalah saya dan istri berpikiran membuat kaldu sendiri berbahan tempe. Katanya

Josh pun memulai membuat usaha kaldu tempe sekitar setengah tahun yang lalu. Berbekal dengan isian burger tempe yang sudah membusuk dari hasil makanan olahannya , isian burger tersebut diolah menjadi kaldu tempe.

Yang jelas saat itu kepikirannya paling tidak kami sudah mengurangi untuk tidak membeli kaldu. Dan untuk bumbu sehari - hari pun kami pakai kaldu tempe ini. Ungkap Josh

Terlebih tempe busuk memiliki kandungan yang berkhasiat baik bagi kesehatan. Tempe busuk dapat mengatasi perut kembung , membantu meningkatkan sel darah merah , menambah nafsu makan , memperlancar metabolisme tubuh dan mengatasi infeksi serta meningkatkan kekebalan tubuh.

Seiring berjalannya waktu , banyak orang tertarik dengan kaldu tempe buatan josh. Mereka tertarik dan menanyakan bumbu penyedap apa yang digunakan seusai merasakan olahan makanan Filiana Miladewi , Istri Josh.

Kepada mereka yang menanyakan , Josh pun akhirnya membeberkan rahasia jika olahan makanan tersebut menggunakan bumbu kaldu tempe produksinya.

Kemudian banyak yang pesan ke kami. Perlahan kami mulai memproduksi. Kami kasih nama Bumbu Ibu. Ungkapnya

Istri Josh , Filiana Miladewi mengungkapan untuk membuat kaldu tempe tidak membutuhkan bumbu khusus. Ia hanya menggunakan bawang merah , bawang putih , lada , pala , garam dan gula.

Semua bumbu tersebut ditumbuk halus , setelah itu dicampur dengan tempe. Setelah itu ditumbuk lagi hingga halus. Khusus untuk tempe yang dijadikan bahan kaldu , Filiana pun mengakui jika tidak semua menggunakan tempe busuk. Dari satu kilogram tempe yang digunakan , komposisi tempe busuk hanya 700 gram.

Olahan yang sudah ditumbuk halus tersebut kemudian dipindahkan ke loyang yang telah dilumuri minyak kelapa dan dioven selama satu hingga dua jam. Ungkap Filiana yang memilih memproduksi kaldu tempe tiga hari sekali.


Filiana tak memasang harga tinggi untuk hasil karyanya tersebut. Setiap 100 gram kaldu dibanderol Rp. 40.000. Dan khusus pembeli yang membawa wadah sendiri , ada diskon senilai Rp. 10.000.

Kenapa kami kasih potongan harga untuk yang membawa bungkus sendiri? Karena kami ingin edukasi mengurangi sampah plastik sekali pakai. Jelasnya


Sejauh ini konsumen kaldu tempe produksinya rata - rata adalah warga lokal dari beberapa kota seperti Jogja , bali dan Jakarta. Namun , adapula beberapa ekspatriat menjadi pelanggan kaldu tempe buatannya. Adapun untuk pemasaran , Filiana memilih memanfaatkan pemasaran online maupun offline. 

Jika lewat online kami menggunakan instagram dengan akun @rumahinspirasijogja.rumijo dan di facebook Rumah Inspirasi Jogja. Jelasnya


Penggunaan nama Rumijo memiliki latar historis.  Sejak 2011 , ia bersama dengan suaminya telah mendirikan yayasan bernama Rumah Inspirasi Jogja ( Rumijo ) Eco Indonesia. Sejak yayasan berdiri , dirinya bertekad menerapkan dan menularkan prinsip hidup tanpa plastik.

Jika pun terpaksa menggunakan plastik , kami akan gunakan bahan pakai ulang. Jelasnya





Sumber  : Harian Jogja
Penulis   : Budi Cahyana
Editor     : Tommy Prabowo

Comments0


Dapatkan update informasi pilihan dan terhangat setiap hari dari Rafadhan Blog. Temukan kami di Telegram Channel, caranya klik DISINI

Type above and press Enter to search.